Rabu, 27 April 2011

Tips menjadi orang tua Idaman?

Rosululloh SAW. pernah bersabda : "Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara; mencintai Nabimu, mencintai ahlul baitNya, dan membaca Al-Qur'an.  Karena orang yang memelihara Al-Qur'an itu berada dalam lindungan singgasana Alloh pada hari ketika tidak ada perlindungan selain daripada perlindunganNya; mereka beserta para nabiNya dan orang-orang suci." (HR. Thabrani)
Sahabat, para orang tua sholeh yang bijak....

Sudah tak asing lagi bahwa ada anak yang<!--more-->subhanalloh jeniusnya, yaitu Husein Thabat Thaba'i yang diusia balita beliau hafal Al-Qur'an, faham makna yang terkandung dalam setiap ayat dan keterkaitannya dalam setiap aspek kehidupan.

Tapi tak kalah subhanalloh untuk kedua orang tuanya yang berupaya sedini mungkin dalam mencetak anak penghafal Al-Qur'an, orang tua yang sudah mempersiapkan visi misi untuk kehidupan keluarga sebelum anak-anak mereka lahir. Walaupun kembali lagi....manusia hanya mampu berdo'a dan berikhtiar, karena Allohlah yang menentukan. Tapi harus diingat bahwa Alloh tidak akan melihat hasil melainkan proses pulalah yang menentukan nilai kebaikan seorang/sekelompok hambaNya.

Wahai para orang tua sholeh yang bijak, untuk mendapatkan anak yang sholeh (pintar, cerdas, cerdik, ceria, santun, ramah, dermawan, dan kebaikan apapun yang diidamkan). Semua itu tak akan terwujud begitu saja tanpa adanya usaha yang maksimal karena anak itu lahir dengan fitrahnya; dalam kondisi bersih ibarat kertas yang siap menerima coretan dengan tulisan, motif dan warna apapun.

Seperti yang tertuang dalam hadits dari Abu Huroiroh r.a. bahwa Rosululloh SAW. Bersabda :"Tidak ada seorang bayi pun yang dilahirkan kecuali dalam kondisi fitrah, lalu orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi,nasrani atau majusi" (HR. Bukhori)
Anak akan meniru pola fikir, tingkah laku, cara berpakaian, berbahasa seperti orang-orang disekitarnya terutama orang tua, keluarga dan lingkungan terdekatnya. Jadi jika ingin anak sholeh maka kita selaku orang tua harus seperti apa yang kita harapkan dari anak-anak kita atau dengan singkat kata jangan dulu menuntut hak sebelum tunai kewajiban kita, karena pendidikan yang paling mutakhir itu adalah pendidikan dengan keteladanan. Seperti yang dicontohkan nabi kita, Muhammad SAW.

Jika anak ingin merasakan indahnya dekat dengan Al-Qur'an bahkan dapat menjaga Al-Qur'an dengan menghafalnya apalagi sampai memahami makna didalamnya dan dapat merealisasikannya dalam kehidupan sehari-hari, maka harus dimulai dari kitalah. (^_^ moga Alloh menuntun saya untuk menjadi orang tua yang dapat merasakan indahnya Al-Qur'an seperti sahabat, para orang tua sholeh yang bijak ini. Jadi malu....ngakunya muslim tapi masih jauh dengan nilai-nilai Al-Qur'an. Sahabat, mohon ilmu dan triknya yaa!)

Saat ini saya baru tahu teorinya, bahwa untuk melejitkan potensi IQ, EQ, dan SQ itu urutan pertamanya ialah dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Musik klasik atau instrumen apapun berdasarkan teori itu masih kalah jika dibandingkan dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Seperti hasil penelitian dengan sample tumbuhan, pasti sahabat sudah tahu kan?

Diambil 3 tumbuhan dengan jenis, ukuran, usia dan kondisi yang relatif sama. Ketiga tumbuhan tersebut disimpan dalam ruangan yang berbeda namun tata ruang, pencahayaan, posisi, dan ukuran yang relatif sama pula. Yang satu disimpan dalam ruang yang sunyi (tanpa ada suara apapun karena ketiga ruangan dirancang kedap suara dari luar), yang satunya dengan musik klasik, dan yang satunya lagi dengan lantunan ayat-ayat Al-Qur'an.

Apa yang terjadi sahabat?

Setelah beberapa hari....tumbuhan dalam ruang sunyi layu, tumbuhan yang diiringi musik klasik berdaun lebat, tumbuhan yang diiringi lantunan ayat-ayat suci tumbuh sangat dahsyat, dalam waktu yang sama tumbuhan ini tumbuh sempurna, berdaun lebat dan berbuah banyak. Subhanalloh begitu indahnya.....

Dalam tumbuhan saja yang tidak diberi akal, Al-Qur'an memberi pengaruh besar. Apalagi kita sebagai manusia yang diciptakan sempurna dengan jasad, hati dan akal.

Sungguh hebat orang tua yang mengenalkan Al-Qur'an pada anak-anaknya sejak dini, anak yang dari kandungan sudah diakrabkan dengan Al-Qur'an pasti pembentukan jaringan otaknya jauh lebih sempurna dari otak anak yang sewaktu dikandung bahkan sampai usia masa keemasannya/masa melejitnya pertumbuhan/perkembangan sel-sel jaringan syaraf otak yaitu diusia 0-5thn dianggap tidak boleh diajari.

Sahabatku, para orang tua sholeh yang bijak....

Masa kanak-kanak bukan berarti anak jangan dikenalkan dengan ilmu, tapi bagaimanakah seharusnya kita bisa mengenalkan berbagai ilmu kepada mereka dengan kemasan yang sangat menarik dan sesuai dengan usia mereka. Jika kita mampu mengemas sampai mereka mempunyai motifasi dan kesadaran sendiri atau tumbuh minat belajar tanpa kita paksakan, itulah yang harus kita upayakan dan berbagai ilmu pun akan mudah mereka fahami.

Sungguh sangat disayangkan jika kita selaku orang tua membiarkan anak-anak lahir dan tumbuh dengan kondisi yang tanpa arah tujuan, penanaman tauhid dan aqidah mereka harus sangat diperhatikan karena ini akan sangat berdampak dikemudian hari.

Islam sungguh indah dan mudah, hal-hal sekecil apapun sangat diperhatikan dan diajarkan. Seperti dalam bahasa, lingkungan dan pergaulan. Maka jangan biarkan anak-anak kita bergaul dalam lingkungan dengan bahasa yang kurang santun, jangan biarkan anak terbiasa dengan bahasa2 yang kurang baik walau dengan dalih apapun. Mungkin segelintir orang menganggap bahasa anak-anak itu tidak begitu berpengaruh dalam masa depan mereka kelak, padahal dari bahasa dapat menentukan teman, sahabat dan orang-orang terdekat dalam kehidupan anak-anak dikemudian hari. Karena walau sepele justru bahasalah alat komunikasi yang vital, anak akan dekat diawali dengan bahasa. Orang yang terbiasa santun akan merasa kurang nyaman jika dekat dengan anak yang terbiasa berbahasa preman, atau sebaliknya orang yang terbiasa dengan bahasa kasar/asal maka akan merasa malu dan kurang nyaman jika dekat dengan orang yang terbiasa berbahasa lembut.

Subhanalloh sungguh detailnya rosul mencontohkan.






 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar